Oleh: Ekokaf
Inti pembahasan dari buku ini adalah membahas
masalah dunia “Metafisika”
Seperti dalam Surat Adz Dzariyat ayat 56:
"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia
melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku."(Adz Dzariyat 56)
Untuk itu kita harus
yakin dengan adanya keyakinan tersebut, maka kita harus meningkatkan amal
ibadah kita dan bukan malah memanfaatkan mereka, apalagi bagi manusia yang
mempunyai kemampuan untuk bersentuhan dengan alam ini yang tentunya bagi
manusia yang mempunyai panca indera keenam yang
sangat tajam, lalu memanfaatkan kemapuannya tersebut dengan menarik
keuntungan, misalnya memanfaatkan makhluk dari alam gaib tersebut untuk selalu
dijadikan panutan akan
pendapat-pendapatnya yang membuat orang tersebut menjadi musyrik, berbuat
dengan bertumpu pada kemampuan makhluk
alam gaib tersebut, padahal jelas-jelas pada Surat Adz Dzariyat ayat 56 tersebut
dinyatakan bahwa Jin adalah ciptaan Allah SWT.
Mereka semua itu ada di
balik dunia lain dari kehidupan anda dan buku ini membahas mengenai:
1.
Cara mendeteksi penampakan
2.
Mencegah dan mengatasi kesurupan
3.
Cara dahsyat mengaktifkan indra keenam
4.
Mediumship untuk membentuk karakter dan
mencari solusi masalah
Pengertian “Metafisika”
adalah
1.
Sebuah kehidupan lain dari dunia yang
kita tempati saat ini,
2.
Sesuatu yang jauh melampaui hal-hal
fisik
3.
Alam yang jauh di seberang realitas alam
fisik
Hal ini yang membuat
panca indera keenamnya merasa berfungsi, dan sebenarnya setiap orang berpotensi
untuk dapat mengenal dunia alam gaib ini, hanya saja dibutuhkan kesiapan mental
dan rohani kita, juga keyakinan kita dan keimanan kita pada Allah SWT terhadap dunia
alam gaib ini.
Kemampuan ini justru
seharusnya membuat kita harus lebih meningkatkan keimanannya hanya kepada
Allah, sebab banyak juga yang menyalahgunakan fungsinya tersebut untuk
mendapatkan keuntungan pribadi yang kemudian dapat berakhir secara membahayakan.
Seperti dalam buku ini
Christiant Wolf, seorang filsuf Jerman berpendapat bahwa ilmu metafisika dapat
dikelompokkan menjadi 3 (tiga) garis besar yakni:
1.
Metafisikan Teosofi
2.
Metafisika Psikologi
3.
Metafisika Semesta
Pada pembahasan dari
buku ini juga dibahas mengenai:
1.
Sekilas Alam Gaib
2.
Roh
3.
Malaikat
4.
Jin
Dalam hal ini ada
beberapa catatan pada penampakan dari para Jin, yakni:
1.
Bangsa Jin yang penampakannya menyerupai
manusia
2.
Bangsa jin yang penampakannya menyerupai
binatang
3.
Bangsa jin yang penampakannya menyerupai
binatang melata
4.
Bangsa jin yang penampaknnya menyerupai
makhluk terbang
Apabila malaikat
diciptakan oleh Tuhan dari cahaya, jin
diciptakan Tuhan dari api dan inti api. Dalam Firman Allah:
Artinya: “Dan Kami menciptakan jin sebelum (Adam)
dari api yang sangat panas.” (QS. Al-Hijr: 27)
Jadi, Jin
dan iblis diciptakan dari api yang sangat panas, sebelum manusia, maka wajarlah
jika Jin dan Iblis itu tidak mau sujud kepada Nabi Adam sebagai manusia karena
Iblis dan Jin merasa bahwa dirinyalah yang terlebih dahulu diciptakan Allah.
Malaikat
Selain Malaikat, Allah SWT juga menciptakan
makhluk gaib yang bernama jin. Di antara golongan jin ada yang dinamakan iblis
dan setan. Allah SWT berfirman,
Dalam surah / surat : Al-Kahfi Ayat : 50
Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para
malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali Iblis.
Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah
kamu mengambil dia dan turanan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku,
sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (dari
Allah) bagi orang-orang yang zalim.
Jin
Kata Al-Jin diambil dari kata Al-Ijtinan,
yang bermakna As-Satr (tirai atau penutup). Maksudnya, mahluk halus yang
tersembunyi. Tidak tampak oleh indra penglihatan manusia.
Ia mempunyai jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Jin ada yang patuh dan ada yang ingkar kepada perintah Tuhan. Jin yang ingkar dan membangkang perintah Allah disebut iblis atau setan. Iblis dan keturunannya adalah makhluk yang sangat durhaka dan jahat. Tidak ada kebaikan sama sekali. Pekerjaan iblis dan setan adalah menggoda manusia agar tersesat dan jatuh dalam lembah dosa.
Ia mempunyai jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Jin ada yang patuh dan ada yang ingkar kepada perintah Tuhan. Jin yang ingkar dan membangkang perintah Allah disebut iblis atau setan. Iblis dan keturunannya adalah makhluk yang sangat durhaka dan jahat. Tidak ada kebaikan sama sekali. Pekerjaan iblis dan setan adalah menggoda manusia agar tersesat dan jatuh dalam lembah dosa.
Permintaan iblis untuk hidup di dunia sampai hari
kiamat dikabulkan Allah. Sebab dahulu iblis adalah makhluk yang pernah patuh
kepada Allah. Jadi perpanjangan umur bagi iblis hingga hari kiamat adalah
sebagai balasan bagi kebaikannya di masa lalu sebelum diciptakannya Nabi Adam.
Setelah Nabi Adam diciptakan oleh Allah, iblis menjadi makhluk pembangkang.
Seperti Firman Allah:
Kaum jin itu ada berkelompok-kelompok sebagaimana
firman Allah,
وَأَنَّا مِنَّا
الْمُسْلِمُونَ وَمِنَّا الْقَاسِطُونَ
“Dan sesungguhnya di antara kami ada
orang-orang yang taat dan ada (pula) orang-orang yang menyimpang dari kebenaran.”
(QS. Al Jin: 14)
Kaum jin itu terdapat beberapa kelompok, ada yang baik dan ada yang jahat. Di antara mereka ada yang “Jahmi” (pengikut” Jahmiyah”), ada yang Sunni, ada yang Rofidhoh (Syi’ah), ada yang Nashrani, ada yang Yahudi dan lain-lain. Mereka itu berpecah-pecah dalam berbagai kelompok sebagaimana firman Allah,
وَأَنَّا مِنَّا
الصَّالِحُونَ وَمِنَّا دُونَ ذَلِكَ كُنَّا طَرَائِقَ قِدَدًا
“Dan sesungguhnya di antara kami ada
orang-orang yang saleh dan di antara kami ada (pula) yang tidak demikian
halnya. Adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda.” (QS. Al Jin: 11).
Yang dimaksud “دُونَ
ذَلِكَ” adalah umum, artinya kaum jin sendiri terpecah-pecah menjadi
kelompok yang lain.
Jin memiliki ilmu pengetahuan yang lebih luas, dengan jumlah lebih banyak, dan berusia lebih panjang dari manusia. Tempat hidup mahluk ini berbeda-beda. Mereka ada yang hidup di air, di udara, dan di bawah bumi. Nabi Muhammad saw. bersabda:
"Jin itu terdiri dari tiga
golongan. Segolongan memiliki sayap yang bisa terbang di angkasa, segolongan
berwujud ular, dan segolongan lagi yang tempat tinggalnya
berpindah-pindah." (HR.
Thobroni).
Dalam Surah Ar Rahman : ayat 13-15
فَبِأَيِّآلَاءرَبِّكُمَاتُكَذِّبَانِ
|
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang
kamu dustakan? (QS.55 : 13)
|
خَلَقَالْإِنسَانَمِنصَلْصَالٍكَالْفَخَّارِ
|
Dia
menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar, (QS. 55:14)
|
وَخَلَقَالْجَانَّمِنمَّارِجٍمِّن نَّارٍ
|
dan Dia
menciptakan jin dari nyala api (QS. 55 : 15)
|
Jin diciptakan dari api "Dia
menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar, dan Dia menciptakan jin
dari nyala api tanpa asap."
(QS. 55/Ar-Rohman: 15)
Jin ini juga memiliki beberapa
persamaan dengan manusia.
- Jin juga diciptakan untuk beribadah
kepada Allah SWT. "Aku tidak mencintakan jin dan manusia,
melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku." (QS.
51/Adz-Dzariyat: 56).
- Di antara jin juga ada yang mau
mendengarkan Al-Qur’an "Katakanlah (Muhammad): Telah diwahyukan
kepadaku bahwa sekumpulan jin telah mendengarkan (bacaan Al-Qur’an), lalu
mereka berkata: ’Kami telah mendengarkan bacaan yang menakjubkan (Al-
Qur’an)’." (QS. 72/Al-Jin: 1)
- Di antara Jin juga ada yang
kafir dan ada yang beriman. "Dan sesungguhnya di antara kami (jin)
ada yang saleh dan ada (pula) kebalikannya. Kami menempuh jalan yang
berbeda-beda." (QS. 72/Al- Jin: 11)
- Jin berkerumun menyaksikan Nabi
Muhammad saw. beribadah. "Dan sesungguhnya tatkala hamba Allah
(Muhammad) berdiri menyembah-Nya, (melaksanakan sholat) mereka (jin-jin)
berdesakan mengerumuninya." (QS. 72/Al-Jin: 19)
Jenis (bangsa) jin menurut Sayyid
Abdullah Husein dalam bukunya, Menyingkap Rahasia Jin, Setan dan Malaikat,
dapat dibagi sebagai berikut:
- Iblis, yaitu bapak dari segala
jin
- Asy-Syaithon, yaitu setan.
- Al-Maroddah, yaitu peragu.
- Al-’Afarit, yaitu ’Ifrit
(penipu).
- Al-A’wan, yaitu para khodam
(penolong)
- Al-Ghowwashun, yaitu penyelam.
- Ath-Thoyyarun, yaitu penerbang.
- At-Tawabi, yaitu pengikut
(pengekor)
- Al-Qoma, yaitu kawan (yang
mengawani)
- Al-’Amar, yaitu pemakmur
(golongan yang meramaikan).
Dari sepuluh golongan jin di atas, hanya dua di antaranya
yang dapat diterangkan agak rinci, yaitu: Al-’Afarit atau Ifrit (penipu), dan
setan. Untuk setan kami uraikan dalam sub judul tersendiri.
Ifrit adalah golongan jin yang terkenal pandai menipu, licik akalnya, dan berhati busuk terhadap manusia. Golongan ini dikaruniai Allah SWT kegagahan dan kekuatan. Dalam Al-Qur’an digambarkan tentang jin Ifrit yang menjawab tantangan Nabi Sulaiman as. untuk mengambil istana Ratu Bilqis. Berkata ‘Ifrit dari golongan jin, "Akulah yang akan membawanya kepadamu sebelum engkau berdiri dari tempat dudukmu. Dan sungguh aku kuat melakukannya dan dapat dipercaya." (QS. 27/An-Naml: 39)
Ifrit adalah golongan jin yang terkenal pandai menipu, licik akalnya, dan berhati busuk terhadap manusia. Golongan ini dikaruniai Allah SWT kegagahan dan kekuatan. Dalam Al-Qur’an digambarkan tentang jin Ifrit yang menjawab tantangan Nabi Sulaiman as. untuk mengambil istana Ratu Bilqis. Berkata ‘Ifrit dari golongan jin, "Akulah yang akan membawanya kepadamu sebelum engkau berdiri dari tempat dudukmu. Dan sungguh aku kuat melakukannya dan dapat dipercaya." (QS. 27/An-Naml: 39)
Hanya sekali di ayat itulah jin Tfrit disebutkan di dalam Al- Qur`an. Tentang takdirnya sebagai penipu yang selalu menganggu manusia diterangkan dalam hadits. Nabi Muhammad Rosulullah saw. bersabda, "Sesungguhnya jin `Ifrit telah menggangguku (melintas di hadapanku) semalam, untuk memutuskan sholatku. Lalu Allah meneguhkan aku. Hampir aku menambatkannya di sebuah tiang di antara tiang-tiang masjid, sehingga kalian (para sahabat) pagi-pagi menyaksikannya. (Saat itu) aku menyebut perkataan saudaraku, Nabi Sulaiman as.: `wahai Tuhanku, ampunilah aku. Dan karuniakanlah kepadaku kerajaan (yang meliputi seluruh golongan manusia, jin, dan binatang) yang tidak akan diperoleh seorang pun sesudahku`." (HR. Bukhori)
Jin dalam Islam
Dalam Islam, makhluk ciptaan Allah dapat
dibedakan antara yang bernyawa dan tak bernyawa. Di antara yang bernyawa adalah
jin. Kata jin menurut bahasa (Arab) berasal dari kata ijtinan, yang berarti
istitar (tersembunyi). Jadi jin menurut bahasa berarti sesuatu yang tersembunyi
dan halus, sedangkan syetan ialah setiap yang durhaka dari golongan jin,
manusia atau hewan.
Dinamakan jin,
karena ia tersembunyi wujudnya dari pandangan mata manusia. Itulah sebabnya jin
dalam wujud aslinya tidak dapat dilihat mata manusia. Kalau ada manusia yang
dapat melihat jin, maka jin yang dilihatnya itu adalah jin yang sedang menjelma
dalam wujud makhluk yang dapat dilihat mata manusia biasa.
surah / surat : Al-A'raf Ayat : 27
Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat
ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari
surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada
keduanya 'auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan
suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah
menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpim bagi orang-orang yang tidak
beriman.
Mengenai Fenomena “Kesurupan”
Pembahasan mengenai “Kesurupan” ini, dalam buku “Rahasia Indra Keenam Mediumship-Menembus
Batas Dunia Lain” ini. Dimana pada akhir-akhir ini ramai terjadi di
Masyarakat, bahkan kedengarannya seperti jadi trend, di sejumlah media baik
media Internet, media baca bahkan media televisi dikabarkan hal ini sering
terjadi bukan saja hanya di Indonesia bahkan di belahan negara dunia ketiga.
Secara personal menurut apa yang ditulis pada buku ini bahwa “kesurupan” merupakan proses psiskis yang berlangsung
dalam satu materi tubuh seseorang, yang disinyalir disebabkan adalah faktor
tekanan psikis.
Hal “kesurupan” yang dibahas pada buku ini
dilihat baik dari segi agama, psikologi dan medis. Juga membahas mengenai
tahapannya dari mulai pra-kesurupan hingga kesurupan itu terjadi, juga dibahas
bagaimana pencegahan dan penangannannya, karena beberapa penyebab seseorang
mengalami “kesurupan” dapat terjadi sebagai berikut:
1.
“Kesurupan” yang disebabkan oleh Jin atau makhluk
halus;
2.
“Kesurupan” yang disebabkan oleh faktor Psikologis;
Tentunya pada hal terakhir diatas tersebut,
mempunyai efek negatif baik secara fisik maupun mental.
Hal yang sangat menarik yang terdapat pada buku
ini, dibahas bahwa kita sebagai manusia yang panca indera keenamnya mempunyai
kemampuan bertemu dan berkomunikasi dengan sebangsa Jin tersebut, jangan pernah mencari informasi tentang
ramalan masa depan terhadap bangsa Jin ataupun sebangsanya, karena sesungguhnya
diapun juga tidak mampu untuk itu, mereka bukan Tuhan, mereka justru adalah
ciptaan Tuhan, seperti dalam firman Allah pada Surat Al Jinn (QS.72 ayat 6, 8
dan 10):
“Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di
antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin,
maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan” (QS.Al Jinn ayat 6)
"Dan sesungguhnya kami telah mencoba
mengetahui (rahasia) langit, maka kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang
kuat dan panah-panah api (QS.Al Jinn ayat 8)
"Dan sesungguhnya
kami tidak mengetahui (dengan adanya penjagaan itu) apakah keburukan yang
dikehendaki bagi orang yang di bumi ataukah Tuhan mereka menghendaki kebaikan
bagi mereka." (QS.Al Jinn ayat 10)
Jelas sudah bahwa informasi tentang masa depan
tidaklah dapat diketahui oleh bangsa jin
sehingga kita sebagai manusia jangan mempercayai atau bahkan menggantungkan
diri pada ramalan dan informasi dari bangsa jin tersebut.
Budaya Mediumship
Budaya Mediumship ini sebenarnya bukan hal yang
baru bagi masyarakat Indonesia. Bahkan hal ini terdapat dalam ragam budaya di
beberapa wilayah Indonesia seperti yang dibahas pada buku ini sebagai berikut:\
1.
Kuda Lumping;
2.
Sintren;
3.
Bambu Gila;
Bentuk Penyimpangan Mediumship yang merupakan perangkap kemampuan seseorang terhadap kemampuan panca Inderanya seperti yang dibahas pada buku ini adalah:
1.
Mediumship untuk menanyakan ramalan masa depan;
Caranya:
a. Melalui
mediator;
Yakni menggunakan jasad fisik
orang yang sudah meninggal
b. Melalui
Jelangkung
c. Melalu
Papan quiji
d. Melalui
jimat bertuah;
2.
Mediumship untuk mencelakai orang lain
Caranya:
a. Melalui
Pelet;
b. Melalui
Pesugihan
Cara Dahsyat mengaktifkan Indera Keenam
Indera Keeanam pada dasarnya sudah dimiliki dalam
diri setiap manusia sejak dilahirkan, namun kemampuan ini pada umumnya
tenggelam seiring dengan bertambahnya usia, kecenderungan yang terjadi adalah
biasanya manusia lebih banyak “mengasah”kekuatan panca inderanya
ketimbang”kekuatan” lain yang tersembunyi dalam dirinya. Padahal jika kita mau
sedikit saja mengasah dan mengendalikannya, maka Indera Keenam ini bisa
menjelma menjadi kekuatan dahsyat yang berguna bagi diri kita dan orang lain.
Caranya:
1.
Latihan Relaksasi
2.
Latihan Konsentrasi
3.
Latihan Pernapasan
4.
Latihan Pengaktifan Indera Keenam
5.
Latihan Pengendalian Indera Keenam
Dahsyatnya Mediumship
1.
Pengendalian Rasa Takut;
2.
Mediumship untuk mendeteksi Penampakan;
Dengan cara:
a. Tes
rasa merinding
b. Tes
nyala lilin
3.
Mengamati Penampakan
4.
Mediumship untuk mengatasi kesurupan
5.
Mediumship untuk kembali hidup harmonis
6.
Mediumship untuk pembentukan karakter;
7.
Mediumship untuk mencari solusi masalah
Hal terakhir yang dapat kita temukan dalam pembahasan buku ini, yang penegasannya adalah:
Hal terakhir yang dapat kita temukan dalam pembahasan buku ini, yang penegasannya adalah:
Bahwa alam gaib dan makhluk
gaib itu ada, mereka adalah bagian dari ciptaan Allah, mereka memiliki
kehidupan selayaknya diri kita, tidaklah perlu khawatir akan keberadaan mereka,
juga tidaklah perlu takut bila suatu saat bertemu mereka tanpa sengaja, karena
bila anda bersediapatuh kepada Allah, maka tidak ada lagi yang perlu kita
khawatirkan, antara kita dan dunia metafisika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar