Pages

Kamis, 19 April 2012

“Rahasia Indra Keenam Mediumship-Menembus Batas Dunia Lain”


Oleh: Ekokaf



Inti pembahasan dari buku ini adalah membahas masalah dunia “Metafisika”
Seperti dalam Surat Adz Dzariyat ayat 56:

"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku."(Adz Dzariyat 56)
Untuk itu kita harus yakin dengan adanya keyakinan tersebut, maka kita harus meningkatkan amal ibadah kita dan bukan malah memanfaatkan mereka, apalagi bagi manusia yang mempunyai kemampuan untuk bersentuhan dengan alam ini yang tentunya bagi manusia yang mempunyai panca indera keenam yang  sangat tajam, lalu memanfaatkan kemapuannya tersebut dengan menarik keuntungan, misalnya memanfaatkan makhluk dari alam gaib tersebut untuk selalu dijadikan  panutan akan pendapat-pendapatnya yang membuat orang tersebut menjadi musyrik, berbuat dengan bertumpu  pada kemampuan makhluk alam gaib tersebut, padahal jelas-jelas pada Surat Adz Dzariyat ayat 56 tersebut dinyatakan bahwa Jin adalah ciptaan Allah SWT.
Mereka semua itu ada di balik dunia lain dari kehidupan anda dan buku ini membahas mengenai:
1.      Cara mendeteksi penampakan
2.      Mencegah dan mengatasi kesurupan
3.      Cara dahsyat mengaktifkan indra keenam
4.      Mediumship untuk membentuk karakter dan mencari solusi masalah
Pengertian “Metafisika” adalah
1.      Sebuah kehidupan lain dari dunia yang kita tempati saat ini,
2.      Sesuatu yang jauh melampaui hal-hal fisik
3.      Alam yang jauh di seberang realitas alam fisik
Hal ini yang membuat panca indera keenamnya merasa berfungsi, dan sebenarnya setiap orang berpotensi untuk dapat mengenal dunia alam gaib ini, hanya saja dibutuhkan kesiapan mental dan rohani kita, juga keyakinan kita dan keimanan kita pada Allah SWT terhadap dunia alam gaib ini.
Kemampuan ini justru seharusnya membuat kita harus lebih meningkatkan keimanannya hanya kepada Allah, sebab banyak juga yang menyalahgunakan fungsinya tersebut untuk mendapatkan keuntungan pribadi yang kemudian dapat berakhir secara membahayakan.
Seperti dalam buku ini Christiant Wolf, seorang filsuf Jerman berpendapat bahwa ilmu metafisika dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) garis besar yakni:
1.      Metafisikan Teosofi
2.      Metafisika Psikologi
3.      Metafisika Semesta
Pada pembahasan dari buku ini juga dibahas mengenai:
1.      Sekilas Alam Gaib
2.      Roh
3.      Malaikat
4.      Jin
Dalam hal ini ada beberapa catatan pada penampakan dari para Jin, yakni:
1.      Bangsa Jin yang penampakannya menyerupai manusia
2.      Bangsa jin yang penampakannya menyerupai binatang
3.      Bangsa jin yang penampakannya menyerupai binatang melata
4.      Bangsa jin yang penampaknnya menyerupai makhluk terbang
Apabila malaikat diciptakan oleh Tuhan dari cahaya,  jin diciptakan Tuhan dari api dan inti api. Dalam Firman Allah:
Artinya: “Dan Kami menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.” (QS. Al-Hijr: 27)
Jadi, Jin dan iblis diciptakan dari api yang sangat panas, sebelum manusia, maka wajarlah jika Jin dan Iblis itu tidak mau sujud kepada Nabi Adam sebagai manusia karena Iblis dan Jin merasa bahwa dirinyalah yang terlebih dahulu diciptakan Allah.

Malaikat
Selain Malaikat, Allah SWT juga menciptakan makhluk gaib yang bernama jin. Di antara golongan jin ada yang dinamakan iblis dan setan.  Allah SWT berfirman,

Dalam surah / surat : Al-Kahfi Ayat : 50
Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turanan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (dari Allah) bagi orang-orang yang zalim.

Jin
Kata Al-Jin diambil dari kata Al-Ijtinan, yang bermakna As-Satr (tirai atau penutup). Maksudnya, mahluk halus yang tersembunyi. Tidak tampak oleh indra penglihatan manusia.
Ia mempunyai jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Jin ada yang patuh dan ada yang ingkar kepada perintah Tuhan. Jin yang ingkar dan membangkang perintah Allah disebut iblis atau setan. Iblis dan keturunannya adalah makhluk yang sangat durhaka dan jahat. Tidak ada kebaikan sama sekali. Pekerjaan iblis dan setan adalah menggoda manusia agar tersesat dan jatuh dalam lembah dosa.
Permintaan iblis untuk hidup di dunia sampai hari kiamat dikabulkan Allah. Sebab dahulu iblis adalah makhluk yang pernah patuh kepada Allah. Jadi perpanjangan umur bagi iblis hingga hari kiamat adalah sebagai balasan bagi kebaikannya di masa lalu sebelum diciptakannya Nabi Adam. Setelah Nabi Adam diciptakan oleh Allah, iblis menjadi makhluk pembangkang.

Seperti Firman Allah:
Kaum jin itu ada berkelompok-kelompok sebagaimana firman Allah,
وَأَنَّا مِنَّا الْمُسْلِمُونَ وَمِنَّا الْقَاسِطُونَ
Dan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang taat dan ada (pula) orang-orang yang menyimpang dari kebenaran.” (QS. Al Jin: 14)

Kaum jin itu terdapat beberapa kelompok, ada yang baik dan ada yang jahat. Di antara mereka ada yang “Jahmi” (pengikut” Jahmiyah”), ada yang Sunni, ada yang Rofidhoh (Syi’ah), ada yang Nashrani, ada yang Yahudi dan lain-lain. Mereka itu berpecah-pecah dalam berbagai kelompok sebagaimana firman Allah,
وَأَنَّا مِنَّا الصَّالِحُونَ وَمِنَّا دُونَ ذَلِكَ كُنَّا طَرَائِقَ قِدَدًا
Dan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang saleh dan di antara kami ada (pula) yang tidak demikian halnya. Adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda.” (QS. Al Jin: 11).
Yang dimaksud “دُونَ ذَلِكَ” adalah umum, artinya kaum jin sendiri terpecah-pecah menjadi kelompok yang lain.

 

Jin memiliki ilmu pengetahuan yang lebih luas, dengan jumlah lebih banyak, dan berusia lebih panjang dari manusia. Tempat hidup mahluk ini berbeda-beda. Mereka ada yang hidup di air, di udara, dan di bawah bumi. Nabi Muhammad saw. bersabda:
"Jin itu terdiri dari tiga golongan. Segolongan memiliki sayap yang bisa terbang di angkasa, segolongan berwujud ular, dan segolongan lagi yang tempat tinggalnya berpindah-pindah." (HR. Thobroni).
Dalam Surah Ar Rahman : ayat 13-15

                                                فَبِأَيِّآلَاءرَبِّكُمَاتُكَذِّبَانِ

                     Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS.55 : 13)

                                              خَلَقَالْإِنسَانَمِنصَلْصَالٍكَالْفَخَّارِ

                               Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar, (QS. 55:14)

                                                وَخَلَقَالْجَانَّمِنمَّارِجٍمِّن نَّارٍ

                                                                     dan Dia menciptakan jin dari nyala api (QS. 55 : 15)

Jin diciptakan dari api "Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar, dan Dia menciptakan jin dari nyala api tanpa asap." (QS. 55/Ar-Rohman: 15)
Jin ini juga memiliki beberapa persamaan dengan manusia.
  1. Jin juga diciptakan untuk beribadah kepada Allah SWT. "Aku tidak mencintakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku." (QS. 51/Adz-Dzariyat: 56).
  2. Di antara jin juga ada yang mau mendengarkan Al-Qur’an "Katakanlah (Muhammad): Telah diwahyukan kepadaku bahwa sekumpulan jin telah mendengarkan (bacaan Al-Qur’an), lalu mereka berkata: ’Kami telah mendengarkan bacaan yang menakjubkan (Al- Qur’an)’." (QS. 72/Al-Jin: 1)
  3. Di antara Jin juga ada yang kafir dan ada yang beriman. "Dan sesungguhnya di antara kami (jin) ada yang saleh dan ada (pula) kebalikannya. Kami menempuh jalan yang berbeda-beda." (QS. 72/Al- Jin: 11)
  4. Jin berkerumun menyaksikan Nabi Muhammad saw. beribadah. "Dan sesungguhnya tatkala hamba Allah (Muhammad) berdiri menyembah-Nya, (melaksanakan sholat) mereka (jin-jin) berdesakan mengerumuninya." (QS. 72/Al-Jin: 19)
Jenis (bangsa) jin menurut Sayyid Abdullah Husein dalam bukunya, Menyingkap Rahasia Jin, Setan dan Malaikat, dapat dibagi sebagai berikut:
  • Iblis, yaitu bapak dari segala jin
  • Asy-Syaithon, yaitu setan.
  • Al-Maroddah, yaitu peragu.
  • Al-’Afarit, yaitu ’Ifrit (penipu).
  • Al-A’wan, yaitu para khodam (penolong)
  • Al-Ghowwashun, yaitu penyelam.
  • Ath-Thoyyarun, yaitu penerbang.
  • At-Tawabi, yaitu pengikut (pengekor)
  • Al-Qoma, yaitu kawan (yang mengawani)
  • Al-’Amar, yaitu pemakmur (golongan yang meramaikan).
Dari sepuluh golongan jin di atas, hanya dua di antaranya yang dapat diterangkan agak rinci, yaitu: Al-’Afarit atau Ifrit (penipu), dan setan. Untuk setan kami uraikan dalam sub judul tersendiri.

Ifrit adalah golongan jin yang terkenal pandai menipu, licik akalnya, dan berhati busuk terhadap manusia. Golongan ini dikaruniai Allah SWT kegagahan dan kekuatan. Dalam Al-Qur’an digambarkan tentang jin Ifrit yang menjawab tantangan Nabi Sulaiman as. untuk mengambil istana Ratu Bilqis. Berkata ‘Ifrit dari golongan jin, "Akulah yang akan membawanya kepadamu sebelum engkau berdiri dari tempat dudukmu. Dan sungguh aku kuat melakukannya dan dapat dipercaya." (QS. 27/An-Naml: 39)

Hanya sekali di ayat itulah jin Tfrit disebutkan di dalam Al- Qur`an. Tentang takdirnya sebagai penipu yang selalu menganggu manusia diterangkan dalam hadits. Nabi Muhammad Rosulullah saw. bersabda, "Sesungguhnya jin `Ifrit telah menggangguku (melintas di hadapanku) semalam, untuk memutuskan sholatku. Lalu Allah meneguhkan aku. Hampir aku menambatkannya di sebuah tiang di antara tiang-tiang masjid, sehingga kalian (para sahabat) pagi-pagi menyaksikannya. (Saat itu) aku menyebut perkataan saudaraku, Nabi Sulaiman as.: `wahai Tuhanku, ampunilah aku. Dan karuniakanlah kepadaku kerajaan (yang meliputi seluruh golongan manusia, jin, dan binatang) yang tidak akan diperoleh seorang pun sesudahku`." (HR. Bukhori)

Jin dalam Islam

Dalam Islam, makhluk ciptaan Allah dapat dibedakan antara yang bernyawa dan tak bernyawa. Di antara yang bernyawa adalah jin. Kata jin menurut bahasa (Arab) berasal dari kata ijtinan, yang berarti istitar (tersembunyi). Jadi jin menurut bahasa berarti sesuatu yang tersembunyi dan halus, sedangkan syetan ialah setiap yang durhaka dari golongan jin, manusia atau hewan.
Dinamakan  jin, karena ia tersembunyi wujudnya dari pandangan mata manusia. Itulah sebabnya jin dalam wujud aslinya tidak dapat dilihat mata manusia. Kalau ada manusia yang dapat melihat jin, maka jin yang dilihatnya itu adalah jin yang sedang menjelma dalam wujud makhluk yang dapat dilihat mata manusia biasa.
surah / surat : Al-A'raf Ayat : 27
Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya 'auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpim bagi orang-orang yang tidak beriman.


Mengenai Fenomena “Kesurupan”
Pembahasan mengenai “Kesurupan” ini, dalam buku “Rahasia Indra Keenam Mediumship-Menembus Batas Dunia Lain” ini. Dimana pada akhir-akhir ini ramai terjadi di Masyarakat, bahkan kedengarannya seperti jadi trend, di sejumlah media baik media Internet, media baca bahkan media televisi dikabarkan hal ini sering terjadi bukan saja hanya di Indonesia bahkan di belahan negara dunia ketiga. Secara personal menurut apa yang ditulis pada buku ini bahwa “kesurupan”  merupakan proses psiskis yang berlangsung dalam satu materi tubuh seseorang, yang disinyalir disebabkan adalah faktor tekanan psikis.
Hal “kesurupan” yang dibahas pada buku ini dilihat baik dari segi agama, psikologi dan medis. Juga membahas mengenai tahapannya dari mulai pra-kesurupan hingga kesurupan itu terjadi, juga dibahas bagaimana pencegahan dan penangannannya, karena beberapa penyebab seseorang mengalami “kesurupan” dapat terjadi sebagai berikut:
1.      “Kesurupan” yang disebabkan oleh Jin atau makhluk halus;
2.      “Kesurupan” yang disebabkan oleh faktor Psikologis;
Tentunya pada hal terakhir diatas tersebut, mempunyai efek negatif baik secara fisik maupun mental.
Hal yang sangat menarik yang terdapat pada buku ini, dibahas bahwa kita sebagai manusia yang panca indera keenamnya mempunyai kemampuan bertemu dan berkomunikasi dengan sebangsa Jin tersebut,  jangan pernah mencari informasi tentang ramalan masa depan terhadap bangsa Jin ataupun sebangsanya, karena sesungguhnya diapun juga tidak mampu untuk itu, mereka bukan Tuhan, mereka justru adalah ciptaan Tuhan, seperti dalam firman Allah pada Surat Al Jinn (QS.72 ayat 6, 8 dan 10):

“Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan” (QS.Al Jinn ayat 6)

"Dan sesungguhnya kami telah mencoba mengetahui (rahasia) langit, maka kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api (QS.Al Jinn ayat 8)

"Dan sesungguhnya kami tidak mengetahui (dengan adanya penjagaan itu) apakah keburukan yang dikehendaki bagi orang yang di bumi ataukah Tuhan mereka menghendaki kebaikan bagi mereka." (QS.Al Jinn ayat 10)
Jelas sudah bahwa informasi tentang masa depan tidaklah dapat diketahui oleh bangsa  jin sehingga kita sebagai manusia jangan mempercayai atau bahkan menggantungkan diri pada ramalan dan informasi dari bangsa jin tersebut.
Budaya Mediumship
Budaya Mediumship ini sebenarnya bukan hal yang baru bagi masyarakat Indonesia. Bahkan hal ini terdapat dalam ragam budaya di beberapa wilayah Indonesia seperti yang dibahas pada buku ini sebagai berikut:\
1.      Kuda Lumping;
2.      Sintren;
3.      Bambu Gila;

Bentuk Penyimpangan Mediumship yang merupakan perangkap kemampuan seseorang terhadap kemampuan panca Inderanya seperti yang dibahas pada buku ini adalah:
1.      Mediumship untuk menanyakan ramalan masa depan;
Caranya:
a.       Melalui mediator;
Yakni menggunakan jasad fisik orang yang sudah meninggal
b.      Melalui Jelangkung
c.       Melalu Papan quiji
d.      Melalui jimat bertuah;
2.      Mediumship untuk mencelakai orang lain
Caranya:
a.       Melalui Pelet;
b.      Melalui Pesugihan

Cara Dahsyat mengaktifkan Indera Keenam
Indera Keeanam pada dasarnya sudah dimiliki dalam diri setiap manusia sejak dilahirkan, namun kemampuan ini pada umumnya tenggelam seiring dengan bertambahnya usia, kecenderungan yang terjadi adalah biasanya manusia lebih banyak “mengasah”kekuatan panca inderanya ketimbang”kekuatan” lain yang tersembunyi dalam dirinya. Padahal jika kita mau sedikit saja mengasah dan mengendalikannya, maka Indera Keenam ini bisa menjelma menjadi kekuatan dahsyat yang berguna bagi diri kita dan orang lain.
Caranya:
1.      Latihan Relaksasi
2.      Latihan Konsentrasi
3.      Latihan Pernapasan
4.      Latihan Pengaktifan Indera Keenam
5.      Latihan Pengendalian Indera Keenam

Dahsyatnya Mediumship
1.      Pengendalian Rasa Takut;
2.      Mediumship untuk mendeteksi Penampakan;
Dengan cara:
a.       Tes rasa merinding
b.      Tes nyala lilin
3.      Mengamati Penampakan
4.      Mediumship untuk mengatasi kesurupan
5.      Mediumship untuk kembali hidup harmonis
6.      Mediumship untuk pembentukan karakter;
7.      Mediumship untuk mencari solusi masalah

Hal terakhir yang dapat kita temukan dalam pembahasan buku ini, yang penegasannya adalah:
Bahwa alam gaib dan makhluk gaib itu ada, mereka adalah bagian dari ciptaan Allah, mereka memiliki kehidupan selayaknya diri kita, tidaklah perlu khawatir akan keberadaan mereka, juga tidaklah perlu takut bila suatu saat bertemu mereka tanpa sengaja, karena bila anda bersediapatuh kepada Allah, maka tidak ada lagi yang perlu kita khawatirkan, antara kita dan dunia metafisika


Tidak ada komentar: